Jakarta, NU
Online
Nabi Muhamad
saw lahir pada hari Senin, tanggal 12 bulan Rabiul Awwal. Pilihan kelahiran
(maulid) Nabi tersebut jatuh bukan di hari yang dinilai baik dalam Islam. Pun
bukan pada bulan yang dinilai mulia dalam Islam. Sebagaimana diketahui bersama,
bahwa ada banyak hari yang dimuliakan, seperti malam lailatul qadar, malam
nisfu Sya’ban, hari Jumat, atau malam Jumat. Ada juga bulan-bulan yang
dimuliakan Allah swt, seperti Ramadhan sebagai bulan turunnya Al-Qur’an, atau bulan-bulan
mulia dalam Islam (asyhurul hurum), yaitu Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan
Muharram. Pilihan maulid Nabi Muhammad saw pada hari Senin di bulan Rabiul Awal
tentu memiliki maksud tersendiri dan memiliki berbagai macam hikmah sebagaimana
dilansir NU Online dalam tulisan Hikmah di Balik Maulid Hari Senin Rabiul
Awwal.
Setidaknya,
Ibnul Haj Al-Abdari Al-Maliki Al-Fasi, seperti dikutip Jalaluddin As-Suyuthi
dalam karyanya Husnul Maqshid fi Amalil Maulid, menyebut empat hikmah di balik
kelahiran Nabi Muhammad saw (maulid) pada hari Senin, bulan Rabiul Awwal.
Pertama,
Allah menciptakan pohon pada hari Senin. Karenanya, Senin mengingatkan pada
penciptaan makanan pokok, rezeki, aneka buah, dan ragam kebaikan yang menjadi
logistik dan asupan manusia serta menyenangkan hati manusia.
Kedua, kata
Rabi’ (pada lafadz Rabi'ul Awal) dilihat dari perspektif bahasa berarti
musim semi sebagai isyarat dan optimistis. Hal ini sejalan dengan pernyataan
Abu Abdirrahman As-Shaqli, bahwa “Setiap orang memiliki ‘nasib’ (baik) dari
namanya.”
Ketiga,
musim semi (Ar-Rabi’) merupakan musim yang paling pas (adil) dan terbaik. Hal
ini memberikan penjelasan mengenai syariat Nabi Muhammad saw yang paling adil
(paling toleran).
Keempat,
Allah swt memang ingin memuliakan waktu tersebut dengan kelahiran Nabi Muhammad
saw. Seandainya Nabi Muhammad saw dilahirkan pada waktu mulia yang sudah ada,
orang bakal mengira kemuliaan Nabi Muhammad saw karena lahir pada waktu atau
bulan mulia.
Oleh karena
itu, umat Islam merayakan maulid Nabi Muhammad saw sebagai bentuk mengungkapkan
rasa syukur dan bahagia atas kelahiran manusia paling mulia. Berbagai daerah
merayakannya dengan beraneka macam bentuk tradisi dengan keunikannya
masing-masing.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Aiz Luthfi
Sumber: https://www.nu.or.id/nasional/4-hikmah-kelahiran-nabi-muhammad-pada-hari-senin-bulan-rabiul-awal-4JAVt
Bank Syariah Insan Cita ini terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Bank Syariah Insan Cita merupakan peserta penjamin LPS